Welcome

Sarang Nicuap dibuka untuk umum. Apapun yang anda lakukan di sini tidak akan dipungut biaya apapun. Kecuali akses internet pastinya! Enjoy Reading!! :)

Belajar Filsafat

Belajar filsafat ternyata menyenangkan walaupun bikin otak dan perut melilit !!
soalnya aku tadi ga sempet sarapan sebelum berangkat kuliah..

Oyya aku ceritakan sedikit tentang kuliahku..
Aku mahasiswa semester satu di dua universitas.
Satunya di Universitas Mataram ngambil Pendidikan Matematika, satu lagi di IAIN Mataram ngambil Akhwal As Syakhsiyyah. Emang sihh bakal ribet sendiri kuliah di dua tempat gitu.
Apalagi dua-duanya reguler pagi. Yahh..aku sih niatin buat cari ilmu aja..
Awalnya sih aku cuma pengen ambil yang pendidikan matematikanya. Tapi aku takut  ilmu-ilmu agama yang udah aku dapetin di Darunnajah ntar hilang. Apalagi kalo selama 4 tahun aku cuma berkutat dengan matematika aja, ga bisa kebayang ntar bahasa arab yang udah aku kuasain dikit-dikit bakal stay on my brain ato kagak...
hahay
karena itu dengan niat tholabul 'ilmi aku bismillah ambil dua program S1. Awalnya orangtuaku dan orang-orang di sekelilingku sempet khawatir juga ntar jadi terbengkalai dua-duanya. Tapi tenang aja semua..aku pun ya prioritas kok! :) Lagian udah terlanjur daftar ulang dua-duanya juga sihhh.. hehe


Back to the topic!!


Matkul Filsafat cuma aku dapetin di prodi AS tadi. Dosennya asyik banget dehh ngajarnya! Aku dapet banyak pandangan baru yang ga pernah terpikir sebelumnya.


Materi pertama tadi tentang ruang dan waktu.




Awalnya dosennya nanya,
"Sesuatu apakah yang sama persis yang dimiliki oleh setiap orang di dunia ini?"
Bermacam-macam jawaban ngasalpun bersahutan. #kan bebas berpendapat! :D 
Dan setelah lama sesi jawab menjawab asal, ada yang nyeletuk, "WAKTU!"
kata dosennya "Yeayyy!!! 100 buat kamu"
#hehehe nggak ding!
dosennya cuma tersenyum membenarkan. 
Lalu dosennya pun mulai menjelaskan dengan sesekali diselingi dialog antar dosen-mahasiswa.

Waktu itu dibagi menjadi dua :
1. Obyektif : waktu yang alami, hanya ada satu. yaitu waktu yang sekarang.
2. Subyektif : waktu yang kita alami. Terbagi menjadi tiga, yaitu : waktu yang lalu, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang.

Penyakit manusia adalah membiarkan dirinya berfikir kalau dia memiliki tiga waktu. Padahal hakikatnya kita hanya memiliki satu waktu, yaitu sekarang.
Dengan membagi waktu kita menjadi tiga bagian, itu sama saja dengan membagi pikiran kita. Padahal untuk mecapai suatu kesuksesan yang diperlukan adalah fokus dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu.
Pointnya, ngapain repot-repot mikirin hal yang sudah dan belum terjadi. CUkup fokus saja dengan apa dan siapa yang kamu hadapi sekarang. Maka itu akan membawamu ke kesuksesan! Tanpa kamu sadari.


Lalu untuk pembahasan mengenai ruang.
Semua orang mempunyai ruang yang sama. Ada di atas, di bawah, di depan, di belakang, di samping kanan, dan di samping kiri.
#bener juga yah?!
Terus dosennya nanya, "Berapa ruang yang kalian miliki?"
Aku langsung nyeletuk.."Banyak banget pak!!"
ehhh pak dosen langsung nyamber.."Oh pantesan kamu pusing yaa..!! ruangmu banyak sih!"
#???????????


Sebenarnya setiap orang itu hanya memiliki tiga ruang.
1. Ruang dengan benda / objek.
2. Ruang dengan manusia / subjek yang lain
3. Ruang dengan Tuhan.


perhatikan gambar di bawah ini
 
Posisi kita ada di aku.

 1. KIta mempunyai ruang dengan benda di sekeliling kita yang disebut hubungan subjek-objektif dalam rangka memahami untuk mengetahui dan menguasai..
contoh : Astronom yang bergelut dengan teropongnya untuk memahami dan menguasai benda-benda langit.
Kitalah yang menguasai benda karena kedudukan kita lebih tinggi. Jangan sampai menjadikan kedudukan kita sama atau lebih rendah dengan benda. Karena itu akan mengakibatkan kita diperbudak oleh benda

2. Kita mempunyai ruang dengan manusia ( anggap aku yang lain ) yang disebut hubungan intersubjektif dalam rangka memahami untuk bekerja sama,

Kenapa ada orang yang tega membunuh, menipu, menghina, menipu orang lain dsb? Itu karena dia menganggap orang lain sebagai benda yang kedudukannya lebih rendah.
Lalu bagaimana cara kita agar kita dapat memamdang aku-aku yang lain sejajar dengan kita? Lepaskan semua atribut yang dimiliki dan digunakan orang lain. Seperti tittle, jabatan, harta dsb. Pandanglah aku-aku yang lain sebagaimana kita memandang diri kita sendiri ( aku )


3. Kita mempunyai ruang dengan Tuhan yang disebut dengan hubungan Trans-subjektif dalam rangka memahami untuk dikuasai.
Karena pada hakikatnya manusia itu butuh sandaran / tempat bergantung kepada yang lebih tinggi. Banyak contoh orang jenius yang gantung diri karena tidak mempunyai tempat bergantung. Mereka tidak mengenal Tuhannya dengan baik.


So, kesimpulan dari materi ini adalah
Bagilah waktu yang dua 24jam seperti bagan di bawah ini


  
*ketika tidur kita tidak berinteraksi dengan apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar anda. :)