Tahun yang dimulai dari Tahun Hijrahnya Nabi Muhammad SAW.
Jika dihubungkan dengan sejarah penanggalan Islam, maka Khalifah Umar bin Khattab-lah yang paling berperan. Karena pada masa pemerintahan Umar inilah penanggalan Islam dimulai dan dicantumkan dalam dokumen-dokumen resmi pemerintahan.
Suatu
ketika KhalifahUmar bin Khattab mengumpulkan para sahabat untuk
menentukan penanggalan Islam. Di antara yang hadir itu ada yang usul
agar penanggalan dimulai dari; hari lahir Rasulullah S.A.W, ada yang usul
dihitung dari awal diangkatnya Muhammad S.a.w. menjadi Rasul, ada
pula yang usul agar dimulai dari hijrah Nabi dari Mekah ke Madinah, dan
masih banyak lagi usulan yang muncul pada saat itu. Tetapi yang dipilih
untuk disepakati adalah bahwa penghitungan tahun Islam dimulai dari
tahun Hijrah Nabi S.A.W,
Lalu
Umar bertanya, kalau tahun dimulai dari hijrah Nabi, maka bulan
dihitung dari bulan apa?
Para sahabat menjawab dari bulan Rajab, ada yang berkata dari bulan Ramadlan, ada yang mengusulkan dari bulan Dzulhijjah.
Para sahabat menjawab dari bulan Rajab, ada yang berkata dari bulan Ramadlan, ada yang mengusulkan dari bulan Dzulhijjah.
Utsman
bin Affan mengusulkan agar awal tahun Hijriyah dimulai dari bulan
Muharram, yaitu bulan sepulang para jamaah haji dari Mekah. Inilah yang
disetujui oleh Khalifah Umar r.a. dan disetujui oleh umat Islam bahwa
awal tahun (bulan) Islam adalah bulan Muharram.
Dan
hal ini (pengukuhan tanggal Islam) terjadi pada tahun ke 17 H. (lihat
Syarah Tadriburrawi, Abu Abdurrahman Solah, Dar al-Kutub Ilmiyah,
Bairut). Jadi, sekarang, seharusnya orang yang mengaku muslim mengetahui
dan paham tentang penanggalan Hijriyah (Islam).
Muharram yang berarti diharamkan atau yang sangat dihormati, memang merupakan bulan gencatan senjata atau bulan perdamaian. hal ini menunjukkan bahwa umat Islam di manapun harus selalu bersikap damai, tidak boleh berperang kecuali jika diperangi terlebih dahulu.
Sepatutnyalah, umat Islam menghormati dan memaknai Muharram dengan spirit penuh perdamaian dan kerukunan. Sebab, Nabi Muhammad saw pada khutbah haji wada’ -yang juga di bulan haram- mewanti-wanti ummatnya agar tidak saling bermusuhan, bertindak kekerasan, atau berperang satu sama lain.
Esensi dari spirit Muharram adalah pengendalian diri demi terciptanya kedamaian dan ketentraman hidup, baik fisik, sosial, maupun spiritual. Karena itu, di bulan Muharram Nabi Muhammad saw menganjurkan ummatnya untuk berpuasa sunnah Asysyuro ( puasa pada hari kesepuluh di bulan Muharram).
Dari Abu Hurairah , Nabi Muhammad saw bersabda,” puasa yang paling
utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram. dan shalat yang
paling utama adalah shalat malam.”(HR.Muslim).
Ibnu Abbas berkata,” Aku tak melihat Rasulullah saw mengintensifkan
puasanya selain Ramadhan, kecuali puasa Asysyuro.” (HR.Bukhori).
Dalam
hadits lain yang diriwayatkan dari Abi Qatadah, Nabi saw bersabda,”Puasa
Asysyuro itu dapat menghapus dosa tahun sebelumnya.”(HR.Muslim).
Melalui puasa sunnah itulah, ummat Islam dilatih dan dibiasakan untuk dapat menahan diri agar tidak mudah dijajah oleh hawa nafsu, termasuk nafsu dendam dan amarah sehingga perdamaian dan ketentraman hidup dapat diwujudkan di Indonesia.
Puasa sunnah Muharram agaknya juga harus menjadi momentum islah bagi semua pihak. agar perdamaian dan ketentraman terwujud, Muharram juga harus dimaknai sebagai bulan anti maksiat, yakni dengan menjauhi larangan-larangan Allah swt, sepertai fitnah, pornoaksi, pornografi, judi, korupsi, teror, dan narkoba, dsb.
Latar
belakang lainnya yang menjadi sebab dimuliakannya bulan Muharram antara lain karena hadis Nabi
S.A.W. yang menceritakan banyak peristiwa yang terjadi pada bulan ini
(terutama Asyura’) antara lain: hari penciptaan langit dan bumi,
penciptaan Nabi Adam dan Ibu Hawa Alaihimas Salam, Nabi Ibrahim selamat
dari api, tenggelamnya Fir’aun di Laut Merah, dan terjadinya hari kiamat
nanti juga pada tanggal 10 bulan Muharram (hari Jumat), dan masih
banyak lagi.
Pokoknya terlepas
dari itu semua, yang penting adalah kita memuliakannya sesuai tuntunan
Rasulullah S.A.W. seperti membantu anak yatim, berpuasa, memberi berbuka
orang yang puasa. Juga amal-amal baik lainnya seperti memperbanyak
zikir, membaca kalimat Tayyibah atau membaca Kitab Suci Al-Quran, dan
lain-lain.
Oya, sudahkah kalian membuat resolusi Tahun Baru? Resolusi Tahun Baru tidak hanya ada dalam Tahun Masehi. Yahh yang namanya Resolusi Tahun Baru. Boleh dongg tahun baru apa ajaaa...
Kalo kalian masih bingung buat bikin resolusi Tahun Baru Islam kalian apa aja, bisa contek Resolusiku ini kok...:) Pajaknya cuma ngaminin aja kok. ;) hehehe.
Tapi alangkah bagunya kalian buat sendiri. Soalnya kehidupan setiap orang ka beda-beda. Dan kita punya ambisi yang berbeda. Tapi ingat. TUJUAN kita cuma SATU dalam hidup ini. yaitu mati. Mati dalam keadaan apa? Apakah dalam keadaan Husnul Khotimah sebagai Hamba Allah *amin* atau Su'ul Khotimah sebagai musuh Allah *Nauzubillahimin zalik*
saya juga ngucapin selamat tahun baru hijriah, semoaga kita menjadi lebih baik. amiiin
BalasHapusMari menyambut hari dengan lebih semangat lagi ^__^
BalasHapusBarakallahu fiik ;)
selamat menyambut TAHUN BARU ISLAM, semoga harapan dalam kebaikan senantiasa dikabulkan ALLAH untuk kehidupan yang lebih baik di dunia dan di akhirat...salam :)
BalasHapus@pak guru rusydi amiiiinn..amiiinn..:)
BalasHapus@kak maya iyyaa.. barakallahu lakum jugaa kak..:)
@hariyanto
ammin ya Rabbal Almin..:)